fbpx

Sejarah Timberland: Yellow Boot Ikon Fashion Musik Hip Hop

Dipublikasikan oleh Gilang Irwan pada

Timberland adalah merek sepatu dan pakaian luar ruangan yang terkenal dan ikonik. Merek ini didirikan pada tahun 1973 dan berasal dari Amerika Serikat. Timberland dikenal karena produk sepatu botnya yang paling terkenal, The Yellow Boot, yang menjadi ciri khas merek ini. Namun, selain sepatu bot, Timberland juga menghasilkan berbagai produk lain seperti sepatu kasual, sandal, pakaian luar ruangan, jaket, aksesori, dan lainnya.

Sejarah Perusahaan

Timberland LLC adalah produsen serta retailer dari Amerika, dengan fokus pada produk sepatu. Perusahaan juga menjual beragam pakaian, seperti pakaian, jam tangan, kacamata, kacamata hitam dan barang-barang kulit. Mengkhususkan diri dalam pakaian kerja untuk pria pekerja New England. Sejarah Timberland bermula pada tahun 1952, saat Nathan Swartz membeli Abington Shoe Company yang menjadi cikal bakal Timberland.

Nathan yang telah berlatih menjadi pembuat sepatu sejak masa mudanya pada tahun 1918 dan ia secara konsisten selalu mendorong inovasi pada produk. Inovasi pertama kali terlihat pada tahun 1965 dengan munculnya cetakan dengan sistem injeksi tanpa memerlukan jahitan. Alat ini dapat menempelkan sol karet dan kulit agar sepatu tersebut dapat sepenuhnya tahan dan kedap terhadap air.

Abington Shoe Company ini fokus mengembangkan sepatu kulit yang tahan air yang terbukti sulit untuk dibuat pada masa itu. Nathan Swartz perlahan membeli semua saham sampai ia berhasil mengendalikan perusahaan sepenuhnya. Setelah itu iya mulai membawa putranya Herman Swartz and Sidney Swartz untuk terjun secara langsung membantu perkembangan perusahaan.

Pada tahun 1976, Abington Shoe Co. meluncurkan produk bernama Timberland Waterproof Boot. Sepatu boot dengan berbagai pilihan warna kulit (semua tahan air). Kemudian, sepatu boot dengan logo pohon tersebut perlahan menjadi ikon perusahaan. Sepatu satu ini menjadi sangat populer sehingga Abington Shoe Company secara resmi mengubah nama mereka pada tahun 1978 menjadi The Timberland Company.

Pada tahun 1998, Jeffrey Swartz naik menjadi Chief Executive Officer menggantikan Sidney Swartz. Selanjutnya pada bulan Februari 2007, perusahaan tersebut melakukan akuisisi terhadap Howies, Welsh clothing company. Pada Juni 2011, Timberland menandatangani perjanjian merger definitif dengan perusahaan retail raksasa yaitu VF Corporation dengan harga $ 43 per saham atau sekitar $ 2 miliar.

Brand Timberland

Logo Timberland adalah pohon bercabang dengan dahan yang terbentang kusut dan tidak simetris. Cabang dahan yang tidak beraturan tersebut di desain dengan ketebalan yang sama serta membentuk setengah lingkaran. Sementara batang pohon di desain sedikit lebih tebal dan pendek  sehingga seolah-olah pohon itu terkubur dalam-dalam di tanah. Bagian bawah (tanah) digambar dalam gelombang yang cembung kemudian di isi dua garis putih yang secara keseluran membentuk sepertiga lingkaran.

Logo berbentuk pohon yang kokoh ini sangat cocok dengan sepatu  boot mereka yang memang di desain untuk medan yang berat. Selain itu, kata Timberland atau Timber sendiri berarti tanah yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar. Mengingat sepatu boot yang di desain oleh Timberland dimaksudkan untuk menembus pepohonan dan semak belukar membuat logo ini terasa pantas.

Untuk bagian teks kata Timberland pada logo tersebut font ini terlihat menyerupai varian Windsor SB XBold Condensed. Font ini didesain oleh desainer Eleisha Pechey (1831-1902) kemudian dirilis oleh the Stephenson Blake type foundr. Palet warna pada lambang brand ini sangat sederhana yaitu merupakan kombinasi elemen hitam dengan latar belakang putih. Font ini memang lebih cocok untuk menulis judul daripada digunakan untuk paragraf tulisan.

Terdapat rumor dalam konteks yang sangat negatif saat brand Timberland pertama kali dikenal. Hal ini menyangkut merek dan logo mereka, itu semua tertulis dalam sebuah puisi berjudul “Clothes” atau “FUBU,” yang mulai beredar di website pada musim semi 1999. Puisi itu ditulis oleh Maya Angelou namun dia kemudian mengklaim itu bukan miliknya. Dalam karya skandal tersebut pohon pada logo tersebut disebut sebagai pohon tempat mengeksekusi orang berkulit gelap.

Timberland Menjadi Ikon Musik Hip Hop 90’s

Timberland adalah salah satu merek sepatu dan pakaian luar ruangan yang paling ikonik dan terkenal di dunia. Salah satu aspek yang membuat Timberland begitu istimewa adalah hubungannya dengan musik hip-hop, khususnya pada tahun 1990-an dan awal 2000-an. Sinergi antara Timberland dan musik hip-hop telah membantu merek ini mencapai popularitas yang luar biasa dan melekat dalam budaya populer.

Pada awalnya sepatu Timberland sangat jauh dari dunia musik terutama Hip Hop yang membuatnya terkenal di dunia fashion. Sepatu boot ini dahulu sangat oleh para pekerja di kota terpencil terutama yang memiliki lingkungan yang dingin dan berlumpur. Para kalangan pekerja sangat mengagumi Timberland boots karena ketangguhannya untuk digunakan medan ekstrem.

Kemudian tanpa disengaja sepatu Timberland menjadi sangat populer dan menjadi ikon pada budaya Hip Hop. Salah satu rapper terbaik sepanjang masa Notorious B.I.G. sering merujuk mereka dengan kalimat “Timbs for my hooligan in Brooklyn” adalah salah satu kalimat Hypnotize yang terkenal pada masa itu. Kalimat ini yang menjadi dasar identitas baru bagi sepatu boot asal amerika ini.

Notorious B.I.G. – Hypnotize “Timbs for my hooligan in Brooklyn”

Tidak hanya musisi hip-hop, namun penggemar dan penganut budaya hip-hop juga terpikat oleh estetika dan daya tahan sepatu bot Timberland. Kualitas dan kemampuan tahan air sepatu tersebut sesuai dengan kebutuhan kehidupan perkotaan yang penuh tantangan, sementara desainnya yang kasual dan bergaya menarik bagi mereka yang ingin mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka melalui pakaian.

Seorang jurnalis Rob Walker dalam buku Buying In, mengatakan bahwa ada kabar burung yang menyimpulkan bahwa pembeli pertama Timberland yang bukan berasal kalangan pekerja adalah para pengedar narkoba di kota New York. Hal ini karena perkejaan mereka mengharuskan untuk berdiri di jalan sepanjang malam. Sehingga mereka membutuhkan alas kaki yang cocok untuk musim dingin untuk menjaga mereka tetap hangat dan kering.

Seakan tidak siap menerima kenyataan bahwa brand ini menjadi populer. Timberland seakan berusaha menjauhkan diri popularitas di kalangan Rapper. CEO Timberland saat itu, Jeffrey Swartz mengatakan kepada The New York Times pada tahun 90-an bahwa, “If you want to buy us and you are not our target customer, we don’t have a point of distribution that speaks to your lifestyle”. Hal ini merupakan tanggapan karena membludaknya permintaan sepatu boot tersebut di perkotaan.

Pada moment saat VF Corporation melakukan akuisisi pada Timberland akhirnya brand ini merubah orientasi target konsumen mereka. Yang mana pada awalnya Timberland hanya menyediakan jalur distribusi untuk para pekerja lepas dan mulai membuka toko di perkotaan.

Timberland juga mengambil langkah yang cerdas dengan melakukan kolaborasi dengan beberapa artis hip-hop ternama. Beberapa rapper dan musisi hip-hop ikonik seperti Nas, Jay-Z, dan Wu-Tang Clan, telah berkolaborasi dengan Timberland untuk merilis edisi khusus sepatu bot dengan sentuhan pribadi mereka. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan popularitas Timberland di kalangan penggemar musik hip-hop, tetapi juga menciptakan keterkaitan yang lebih erat antara merek dan komunitas hip-hop.

Selama beberapa dekade, Timberland terus mempertahankan kehadiran yang kuat dalam budaya hip-hop. Meskipun tren mode selalu berubah, sepatu bot Timberland tetap menjadi salah satu ikon gaya hidup perkotaan dan pilihan favorit para musisi dan selebriti hip-hop. Popularitas sepatu bot tersebut juga berdampak pada produk lain dari Timberland, termasuk jaket, kaos, dan aksesoris, yang juga menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat perkotaan dan penggemar musik hip-hop.

Behind the Brand

Sejarah Timberland: Yellow Boot Ikon Fashion Musik Hip Hop

Gilang Irwan