Model AIDA: Hierarki Efek Media Iklan Pada Konsumen

Model AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action yang merupakan model hierarki efek media iklan di perkenalkan pada tahun 1898 oleh pengusaha Amerika, E. St. Elmo Lewis. AIDA Merupakan salah satu model yang paling lama eksis dalam dunia periklanan, kurang lebih sudah banyak ahli yang mengembangkan sejak abad ke 19. Model ini menyiratkan bahwa konsumen bergerak melalui serangkaian langkah atau tahapan ketika mereka membuat keputusan pembelian.
Pada dasar nya efek dari media iklan adalah perubahan perilaku manusia setelah terterpa pesan. Karena terfokus pada pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang pada media massa tersebut. Efek media iklan juga berarti sebagai dampak dari kehadiran media yang secara tidak langsung menyebabkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia, akibat terpaan media.
Model ini mengusulkan bahwa iklan perlu menyelesaikan sejumlah tugas untuk menggerakkan konsumen pada tahapan tertentu. Tugas tersebut melalui berapa tahapan yaitu; tahap menarik perhatian (attention), tahapan untuk konsumen yang telah tertarik (interest), tahap munculnya keinginan atau rencana untuk membeli (desire), dan pada akhirnya membeli produk atau jasa tersebut (action).
Tahapan Hirarki Model AIDA

1. Awareness: Bagaimana membuat pembeli mengetahui produk atau layanan? Menggunakan saluran komunikasi?
2. Interest: Bagaimana cara mendapatkan perhatian konsumen? Bagaimana strategi pada konten? Adakah fenomena sosial yang mendukung pesan?
3. Desire: Apakah produk atau layanan diinginkan konsumen? Bagaimana berinteraksi secara pribadi untuk membuat hubungan emosional? Adakah nilai tambah dari produk?
4. Action: Dimana dan kapan produk ditawarkan? Apakah kita mempermudah konsumen melakukan transaksi?
Varian Lain:
1. Lavidge et al’s Hierarchy of Effects:
Awareness → Knowledge → Liking → Preference → Conviction → Purchase
2. McGuire’s model:
Presentation → Attention → Comprehension → Yielding → Retention → Behavior.
3. AISDALSLove model:
Awareness → Interest → Search → Desire → Action → Like/dislike → Share → Love/Hate
Kritik
Kekurangan utama dari AIDA, dan model hierarkis lainnya adalah tidak adanya efek pasca-pembelian seperti kepuasan, konsumsi, perilaku patronase berulang dan niat perilaku pasca-pembelian lainnya seperti rujukan atau berpartisipasi dalam persiapan ulasan produk online.
Kritik penting lainnya terhadap model hierarkis meliputi ketergantungan mereka pada konsep proses respons hierarkis yang linier. Memang, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen memproses informasi promosi melalui jalur ganda, yaitu kognitif (berpikir) dan afektif (perasaan) secara bersamaan.
Model AIDA: Hierarki Efek Media Iklan Pada Konsumen