fbpx

Teori Keputusan: Cara Untuk Mengambil Keputusan Bisnis

Dipublikasikan oleh Gilang Irwan pada

Teori keputusan adalah studi tentang cara menentukan pilihan untuk membuat sebuah keputusan. Teori keputusan dapat dibagi menjadi dua cabang. Pertama, keputusan normatif yang tercapai berdasarkan alasan yang rasional atau bisa disebut dengan alasan yang masuk akal. Kedua, tercapai berdasarkan empirik atau merupakan hasil pengamatan, percobaan, dan biasanya dikuatkan dengan statistik.

Teori keputusan terkait erat dengan bidang teori permainan dan merupakan topik interdisipliner yang juga berguna di berbagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang seperti ekonomi, statistik, psikolog, biologi, politik, marketing, filsuf, dan bidang ilmu lainnya. Aplikasi empiris dari teori yang kaya ini biasanya dilakukan dengan bantuan metode statistik dan ekonometrik.

Dalam ruang lingkup bisnis pada perusahaan sangat kompetitif, keputusan harus di ambil sebaik mungkin. Keputusan yang baik adalah yang memiliki resiko sekecil mungkin dengan menggunakan teori ini. Sebagai contoh, pemegang keputusan di perusahaan yaitu para manajer harus mampu mengendalikan situasi dan mampu mengambil keputusan yang baik untuk keberlangsungan bisnis perusahaan.

Dasar Pengambilan Keputusan (George R. Terry)

1. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.  Keputusan berdasarkan intuisi ini, meski waktu yang di gunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek dan cepat, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif  kurang tepat karena mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.

2. Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman memiliki manfaat baik dan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat mengambil sebuah keputusan dengan mempertimbangkan bagaimana untung-ruginya dan baik-buruknya sebuah keputusan bagi perusahaan.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya di lakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik),  tetapi  dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya di pecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

4. Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang di buat itu dengan rela dan lapang dada.

5. Pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio (rasional) bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat di katakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang di inginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

Kesimpulan

Pengambilan keputusan mempunyai peranan penting karena keputusan yang di ambil seorang pengambil keputusan. Keputusan ini akan berpengaruh ke berbagai aspek. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa berdampak buruk pada sebuah organisasi, mulai dari merusak nama baik sampai pada kerugian uang. Maka setiap keputusan bisnis yang di ambil harus beriringan dengan langkah-langkah yang baik.

Back to Basic

Teori Keputusan: Cara Untuk Mengambil Keputusan Bisnis

Gilang Irwan